Catatan Dahlan Iskan: Makian DeLiang

Catatan Dahlan Iskan: Makian DeLiang - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Ayah bundanya mengambil gelar doktor di sana. Mereka sampai tujuh tahun hidup di kota yang namanya jadi merek semir sepatu itu.

Saya menyesal telat mengenal Ario. Waktu driving dari New Castle ke Cardiff sebenarnya saya lewat Bristol. Hanya mampir lunch di situ. Coba sudah kenal Ario saya bisa makan gratis di rumahnya di sana.

DeLiang beruntung dapat pendidikan masa kecil di Inggris. Yakni pendidikan yang membuat bakat dan kemampuan anak bisa dimunculkan sebenar-benarnya muncul.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Lomba heboh

Bakat menulisnya pun bisa terasah sejak kecil. Sebagian besar buku DeLiang ditulis di Bristol –saat belum berumur 10 tahun.

Persoalan mulai muncul ketika suami-istri ini harus pulang ke Indonesia: DeLiang harus sekolah di mana. Yang sistemnya bisa mirip dengan yang ada di Inggris.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Telat Jatah

Tidak ketemu.

Akhirnya Ario memasukkan DeLiang ke sekolah yang bukan sekolahan: home schooling. Di Tangerang Selatan. Milik Kak Seto –yang sudah Anda kenal.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Gunung Tinggi

Maka saya usul ke panitia Home Schooling Summit di Sekolah Alam Insan Mulia Surabaya akhir Februari nanti agar mengundang suami-istri ortu DeLiang. Itu lebih penting daripada mengundang saya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya