
Gaya melukis Diego menggambarkan unsur-unsur alam dan masyarakat, menampilkan warna-warna yang berani dan cerah.
Semangat juangnya dalam mengatasi tantangan dengan penuh semangat sejalan dengan komitmen resor untuk pemberdayaan dan inklusivitas dalam merayakan semua bakat di Indonesia.
Selain karya seni Diego melalui media kanvas, The Apurva Kempinski Bali juga memamerkan dua karya instalasi seni avant-garde dan ramah lingkungan yang dibuat oleh para perajin lokal menggunakan bahan daur ulang.
BACA JUGA: Fokus Klub Dulu, Timnas Basket Indonesia Kembali Berlatih Februari Hadapi FIBA Asia Cup
Instalasi Axis of Greed dan The Synergy of Divine Gifts mengeksplorasi aspek-aspek penting dalam perilaku dan keterhubungan manusia.
Axis of Greed memperingatkan tentang dampak manusia terhadap lingkungan, menunjukkan bagaimana keinginan yang tidak terkendali mengganggu ekosistem dan menyebabkan bencana.
BACA JUGA: Lawan Bali United di Partai Tunda, Mateo Kocijan Absen Bela Persib Bandung Gegara Akumulasi Kartu
Sementara The Synergy of Divine Gifts menyoroti kompleksitas dan keharmonisan tubuh manusia, menggiatkan rasa syukur dan tindakan yang bertanggung jawab.
Kedua instalasi ini mengajak kita untuk merenungkan peran kita sebagai manusia dalam melindungi lingkungan dan menghargai nilai kehidupan.
BACA JUGA: Waspada! BMKG Sebut Bibit Siklon Tropis 98S Picu Gelombang Laut Tinggi di Jawa Timur dan Bali
Pada acara peluncuran ‘Gallery of Art: Arts Beyond Boundaries’, The Apurva Kempinski Bali mengundang beberapa organisasi yang secara aktif mendukung komunitas disabilitas di Bali untuk terlibat dalam diskusi interaktif yang sangat bermakna.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News