
“Dalam era digital saat ini, penyebaran ide-ide intoleran melalui media sosial menjadi tantangan tersendiri,” kata Zuly.
Zuly menjelaskan kelompok intoleran masih aktif menyebarkan paham negatif secara online.
“Oleh karena itu, perlu ada kontra narasi yang kuat untuk melawan ide-ide tersebut. Kalau itu tidak dilakukan, media sosial akan dikuasai kelompok-kelompok yang setuju terhadap radikalisme dan terorisme," kata Zuly.
BACA JUGA: Polres Majalengka: Densus 88 Tangkap 4 Terduga Teroris
Zuly juga menyebut penyebaran pesan perdamaian dan toleransi tidak hanya tugas pemerintah, tetapi juga masyarakat
Hal itu sejalan dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang mengajak seluruh elemen masyarakat berpartisipasi melawan narasi intoleransi dan radikalisme.
BACA JUGA: 3 Terduga Teroris Ditangkap di Sulteng, Densus 88: Pernah Ikut Tadrib Asykari
“Dalam konteks ini, BNPT mendorong masyarakat aktif menyebarkan gagasan damai dan saling menghargai di media sosial serta dalam interaksi sehari-hari,” kata Zuly. (*)
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News