
Anak kedua, Kanugrahaning Atiluhur, arsitek lulusan Universitas Indonesia.
Sedang si bungsu, Tirta Atiwening, arsitek lulusan Institut Teknologi Bandung.
Rumah sakit memang bangunan yang sangat tipikal. "Semua bentuk harus mengutamakan fungsi," ujar Adi. Terutama tata letak: harus sesuai dengan flow proses pengobatan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Mati Lagi
Aliran itu biasanya dimulai dari UGD --bagian gawat darurat. Atau penerimaan pasien. Maka bangunan UGD harus terkoneksi dengan alat pemeriksaan yang diperlukan.
Proses selanjutnya saling kait mengait. Sampai di bagian akhir sebuah rumah sakit: di mana kamar mayat harus diletakkan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Perusuh Bocor
Bangunan RS juga harus mengesankan kebersihan yang tinggi. Salah satu ”penggangu” kesan bersih itu adalah halaman parkir. Terlihat ruwet. Terkesan banyak polusi. Keras. Kejam. Tidak sehat.
Maka bangunan RS sebaiknya "menyembunyikan" halaman parkir. Masalahnya adalah lahan. Tidak semua rumah sakit punya lahan yang cukup. Banyak pula yang lokasi parkirnya sangat dipaksakan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Manajer Istri
"Saya pun menyesali desain lama saya di awal-awal dulu. Kalau saja lahan parkirnya bisa saya tambah sedikit akan sempurna sekali," kata Adi. Yakni ketika Adi mendesain RS Charitas di Palembang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News