Catatan Dahlan Iskan: Mati Lagi

Catatan Dahlan Iskan: Mati Lagi - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Ketika kali pertama jalan tol dari Jakarta tembus sampai Cirebon, ekonomi kawasan ini bergerak lebih cepat. Lalu mendatar lagi: sama dengan rata-rata nasional.

Lima daerah itu begitu berharap bandara Kertajati bisa jadi lokomotif bagi perekonomian setempat. Maka di sela-sela topik utama hari itu saya menyisipkan pertanyaan: siapa yang punya ide bagus agar Kertajati bisa hidup lagi.

"Hanya orang dari daerah ini yang mau sungguh-sungguh memikirkan kemajuan daerah ini," kata saya kepada mereka. "Orang di luar daerah ini tidak akan sungguh-sungguh membela daerah ini. Pun yang dari pusat," kata saya lagi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Perusuh Bocor

Empat orang pun unjuk jari. Saya minta mereka naik panggung. Saya ingin mendengar ada ide apa dari orang-orang daerah sendiri.

"Pesawat yang mendarat di Kertajati mengeluh harga avturnya lebih mahal," kata salah satunya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Manajer Istri

Saya tidak tahu kebenaran pendapatnya itu, tapi ia bilang begitulah adanya.

"Mestinya ada shuttle bus dari Bandung dan dari Cirebon," ujar satunya lagi. "Saya heran mengapa konektivitas seperti itu tidak dipikirkan," tambahnya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Habib Bola

Saya juga tidak tahu apakah saat penutupan bandara Husein tidak dibarengi pengadaan shuttle bus seperti dimaksud. Aneh juga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya