
Saat saya berkunjung ke pabrik remnya yang di Fuqing, buku itu terlihat dipajang di etalase. "Staf di sini tahu semua siapa Pak Dahlan. Dari buku ini," ujar Christopher Tungka, direksi pabrik itu kepada saya.
Chris pun mengambil satu buku untuk saya. Berbahasa Mandarin. Ternyata buku itu sudah diterjemahkan menjadi buku edisi bahasa Mandarin.
Di pabrik itu dipajang juga doktrin-doktrin kepemimpinan Nurhadi. Misalnya, "药材好, 药才好. 注重质量就是尊重生命". Rempah-rempah bagus menghasilkan obat bermutu. Obat yang baik bisa menyelamatkan nyawa. SDM yang berkualitas akan menyelamatkan kehidupan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Mayasari Tempe
"Saya terus berpegang pada doktrin itu. Sampai sekarang," ujar Chris.
Sayang sekali Nurhadi akhirnya meninggal dunia. Tujuh tahun terakhir Nurhadi merasa baru memulai hidup baru.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Cantik Cerdas
Hidup baru itu dimulai saat ia berumur 88 tahun, di tahun 2017. Di tahun itu ia mulai belajar serius: bagaimana bisa menyanyi seriosa.
Menyanyi yang lain ia sudah pandai, tapi harus bisa yang seriosa. Seminggu dua kali Nurhadi belajar lagu-lagu Italia. Yakni di lantai dua rumahnya yang menghadap lapangan golf Bukit Darmo.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Tolak Bom
Guru seriosanya bernama Zhang Xiao Jia. Zhang lahir di Korea Utara, besar di Harbin (Tiongkok paling utara), lalu, saat tour ke Indonesia, dia jatuh cinta pada Surabaya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News