
"Kalau ia yang akan tampil akan rentan," ujar Bahrawi. Tapi memang tidak mudah mencari pilihan. Terlalu banyak kelompok di dalamnya. Itu sudah "hukum revolusi". Begitu berhasil akan terjadi rebutan posisi.
HTS pernah membuat luka yang sangat dalam. Dua ulama terbesar Syria dibunuh HTS: Syaikh Ramadhan al-Buthi dan Syaikh Adnan al-Afyouni.
Al Jawlani sendiri terus memoles diri. Citra lamanya yang terkait Al Qaeda dan ISIS ia jauhi. Al Jawlani kini lebih banyak tampil humanis. Tidak mau lagi pakai nama jihadnya Al Jawlani. Ia kembali memakai nama lahirnya: Ahmed Shaara.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Crew Beras
Pertanyaan susulan: Kalau Al Jawlani alias Ahmed Shaara tidak bisa diterima luas, lalu siapa alternatifnya?
"Ada tokoh oposisi bernama Usamah Rifa'i. Ia musuh lama Assad. Termasuk musuh ayahnya, Hafez al-Assad," jawab Bahrawi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Maulana Kabbani
Masih ada satu lagi: Ragheed Ahmad al-Tatari. "Tokoh ini begitu dielu-elukan oleh publik. Yakni setelah pemberontak membebaskannya dari penjara Minggu kemarin," ujar Bahrawi.
Dua tokoh itu berada di penjara selama 43 tahun. Rasanya mereka kini berumur 70 tahunan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Final 150Tv250T
Tatari seorang pilot pesawat tempur. Ia dipenjara karena menolak perintah Assad untuk menjatuhkan bom di sasaran yang padat dengan penduduk sipil. Sasaran itu: kampung Hama. Di tahun 1982.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News