Catatan Dahlan Iskan: Tafsir Iqra

Catatan Dahlan Iskan: Tafsir Iqra - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Anda sudah tahu apa itu PTIQ –Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran. Di Jakarta selatan. Atau selatannya Jakarta. Saya belum pernah ke sana.

Saya tanya mereka dari jurusan apa saja. Jawab mereka sama: jurusan tafsir Quran.

"Sejak ada ilmu tafsir terjadilah kekacauan..," gurau saya menyambut para calon ahli tafsir itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Medali Debat

Semuanya ikut tertawa. Salah satunya segera berubah wajah menjadi serius, lalu bertanya: kenapa begitu.

"Itu guyon," jawab saya. "Tapi boleh juga Anda dalami apakah benar di zaman Nabi Muhammad dan di zaman sahabatnya belum ada ilmu tafsir. Dengan demikian saat itu orang menjalankan agama bukan berdasarkan tafsir salah satu ahli agama. Yang lalu bingung ketika ahli lain menafsirkan ayat yang sama dengan tafsir yang berbeda".

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pemerintahan Sederhana

Maka diskusi pun berlangsung. Relevan dengan keilmuan mereka.

Daeng ikut bicara. Rumahnya sering untuk pertemuan warga Indonesia. Sering juga untuk diskusi para pemeluk agama yang berbeda. Kadang pertemuan didahului dengan doa secara Islam. Daeng yang berdoa. Kadang secara Kristen. Pernah juga doa dipimpin oleh yang beragama Yahudi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Bohemian Blangkon

Nama lengkap Daeng: Mohamad Saleh Mude. Tidak usah ditebak orang mana: pasti Makassar. Istrinya pandai bakar ikan tapi juga pandai bikin soto: pasti bukan Makassar. Dia campuran ibu Sunda ayah Tionghoa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya