
Di Guangzhou pekan lalu saya diantar ke mana-mana dengan Denza –Alphard-nya BYD. Di Surabaya cucunya Pak Iskan pakai BYD. Juga menantu beliau.
Pekan lalu saya justru test drive mobil listrik Xiaomi. Yakni saat saya di Nanchang –ibu kota provinsi Jiangxi. ”Test drive” yang saya maksud adalah jadi penumpangnya.
Saya tidak diizinkan pegang kemudi. Orang asing tidak boleh mengemudi di Tiongkok tanpa SIM khusus. Saya tidak punya jenis SIM seperti itu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Baju Doreng
Saya pun ke mal di Nanchang. Banyak showroom mobil di mal itu. Termasuk showroom mobil listrik Huawei.
Saya pilih Xiaomi karena jarak tempuhnya. Sudah bisa 800 km sekali charging. Juga karena desainnya yang mirip Porsche.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Tegak Lurus
Petugas showroom membawa saya ke tempat parkir. Di lantai bawah tanah mall itu. Ketika saya berjalan menuju sebelah pintu mobil ia minta saya menjauhi mobil.
Mobil akan dikeluarkan dulu dari jepitan pilar. Haha. Baru kali ini saya lihat. Mobil dikeluarkan dari posisi parkir dengan remote.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Kemenkeu Satu
Sekali pencet mobil terlihat maju sendiri. Menyerong. Berhenti. Mundur dikit. Maju lagi lebih menyerong. Lalu berhenti. Pintu membuka. Sopir pun masuk ke kursi di belakang kemudi. Saya masuk di kursi sebelahnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News