
GenPI.co - Ribuan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memberikan dukungan kepada guru honorer SDN 4 Baito Supriyani yang menjalani sidang perdana di PN Andoolo, Kamis (24/10), karena tersandung kasus dugaan kekerasan.
Mereka mendatangi PN Andoolo dengan menggunakan baju kesatuan PGRI dengan meneriakkan kata "hidup guru".
Para guru ini memberikan dukungan kepada gunu honorer di Konawe Selatan ini terkait dengan tuduhan penganiayaan kepada salah seorang siswanya di SDN 4 Baito.
BACA JUGA: Guru Besar UIN Walisongo: Santri Representasikan Kemampuan Kelola Perbedaan
Salah seorang guru SDN 2 Andoolo Darma mengatakan aksi ini sebagai bentuk solidaritas sesama guru, terlebih lagi ada guru yang tertindas.
"Sebagai guru harus kawal terus kasus ini. Saya rela tidak masuk mengajar untuk membela saudara saya ini (Supriyani)," kata Darma, dikutip Jumat (25/10).
BACA JUGA: Polda Sultra Bantah Ada Permintaan Uang Damai pada Kasus Guru Honorer
Darma mengungkapkan selama dia menjadi guru 22 tahun, tidak akan ada guru yang tega menyakiti anak didiknya seperti yang dituduhkan dalam kasus Supriyani.
Apalagi siswa yang menjadi korban kekerasan dalam tuduhan kasus Supriyani ini masih duduk di bangku kelas 1 SD.
BACA JUGA: PBNU: Pengurus yang Jadi Peserta Pilkada 2024 Secara Otomatis Nonaktif
"Sekejam apapun guru itu tidak akan pernah sampai tega. Saya memang sering juga mengomel di sekolah, tetapi tidak pernah pukul anaknya orang," tutur dia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News