
Hal itu terbukti dengan adanya beberapa santri yang dipercaya menjabat banyak posisi penting, bahkan hingga tingkat kementerian.
“Wajar manakala para santri itu diapresiasi dan diberi kepercayaan penuh. Selain memberi semangat baru, penempatan santri pada banyak posisi penting secara tidak langsung adalah bentuk pengakuan terhadap eksistensi mereka,” kata dia.
Syamsul berharap santri tidak lagi dipandang semata-mata mengurusi formalistik keagamaan, tetapi mereka memiliki peran dan tanggung jawab hampir di segala bidang, demi membangun kemanusiaan dan peradaban.
BACA JUGA: Hari Santri Nasional 2024 Momentum Santri Proaktif Lawan Intoleransi
Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Semarang ini juga mengulas beberapa kelebihan yang dimiliki oleh kaum santri.
Salah satunya adalah kemampuan berdialektika, tetapi tetap menjaga kesantunan dan persahabatan.
BACA JUGA: Unilever Indonesia Ajak Para Santri Menebar Aksi Kebaikan lewat #AksiCantik
Membahas pula kabinet baru yang telah dibentuk, Syamsul Maarif juga menyoroti pentingnya proses rekrutmen yang merepresentasikan kemajemukan berbagai suku, agama, dan golongan di Indonesia.
Hal ini dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip meritokrasi atau mengedepankan kemampuan dari masing-masing pejabat yang ditunjuk.
BACA JUGA: Minibus Rombongan Santri Kecelakaan di Tol Semarang-Solo, 4 Orang Meninggal
“Upaya pembentukan pemerintahan yang majemuk, tetapi tetap kompeten akan menggambarkan betapa pentingnya keberhasilan pemerintah untuk rakyat Indonesia yang beragam ini. Saya berharap agar susunan kabinet saat ini mampu menguatkan solidaritas dan persaudaraan rakyatnya dengan lebih baik,” tambah Syamsul. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News