GenPI.co 
GenPI.co - Universitas Indonesia (UI) akhirnya buka suara soal gelar doktor yang diraih Bahlil Lahadalia yang mendapat kritik tajam dari publik.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, sekaligus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), meraih gelar doktor dari UI dengan waktu yang relatif singkat selama 1 tahun 8 bulan.
Keberhasilan Bahlil yang menyelesaikan pendidikan S3 ini mengundang berbagai pertanyaan dari publik, terutama mengenai isi disertasi dan proses akademisnya.
BACA JUGA: Raih Gelar Doktor, Bahlil Lahadalia Disanjung Sekjen Golkar
Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Amelita Lusia menegaskan UI mengedepankan pendidikan akademik yang bersandar pada 9 nilai, yakni kejujuran, keadilan, keterpercayaan, kemartabatan, tanggung jawab dan akuntabilitas, kebersamaan, keterbukaan, kebebasan akademik, dan kepatuhan pada aturan.
“Pemberitaan mengenai Bahlil Lahadalia yang menjadi mahasiswa Program Studi (Prodi) Pascasarjana Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI pada 2022/2023 ramai dibicarakan di media,” kata dia, dikutip Selasa (22/10).
BACA JUGA: Ketua Repnas Yakin Golkar Menang Besar di Pilkada 2024 Berkat Bahlil Lahadalia
Amelita mengungkapkan pemberitaan ini merembet pada informasi menyesatkan yang menyatakan SKSG bukanlah sekolah pascasarjana UI, namun menjadi mesin pencari uang bagi UI.
Amelita menegaskan sejak didirikan SKSG adalah program pascasarjana khusus yang bersifat multi disiplin ilmu dengan jenjang pendidikan magister dan doktoral.
BACA JUGA: Lihat Jokowi Pamitan ke Rakyat di Pontianak, Bahlil Lahadalia: Sedih
Prodi Pascasarjana yang bersifat monodisplin berada pada lingkup fakultas-fakultas terkait dengan bidang ilmunya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
