Catatan Dahlan Iskan: Warung Kopi

Catatan Dahlan Iskan: Warung Kopi - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Ia dari teknik industri. Begitu lulus Chris diterima kerja di Bank Bali. Tapi ia diminta keluarga menemani sepupu belajar bahasa Mandarin di Guangzhou. Jadilah Chris ikut sekolah Mandarin.

Chris pegang marketing di perusahaan tersebut. Ia baru pulang dari Guatemala, Peru, Chili dan negara sekitar --mengembangkan pasar di sana.

Di meja makan bundar itu beberapa anak muda dari Warung Kopi ikut makan. Salah satunya asli Medan. Umur 30 tahun. Masih jomblo. Sukunya Chaozhou (Tiucu).

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Sedih Tidak

Namanya: Stenley.

Setelah tamat SMA Methodis 3 Medan Stenly kuliah di Xiamen. Itulah SMA terbaik setelah SMA Dr Sutomo di Medah. Di antara SMA Methodis sendiri yang Nomor 3 ini yang terbaik. Ada 11 SMA Methodis di Medan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Aplikasi Sopir

Setelah lulus S-1 Stanley diterima bekerja di perusahaan Xiamen yang punya banyak usaha di Indonesia: CND Xiamen. Ini grup besar. Termasuk pemegang saham Xiamen Airlines.

Di perusahaan itu Stantey banyak menerjemahkan dokumen ke dalam bahasa Mandarin. Dokumen-dokumen itu umumnya terkait dengan peraturan dan hukum. Maka ia ambil keputusan: ambil S-2 di bidang hukum. Juga di Universitas Xiamen.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Paling Pedas

Di situ Stenley jadi satu-satunya mahasiswa S-2 hukum dari Indonesia. Tesis S-2 nya ia tulis dalam bahasa Mandarin. Sebanyak 60 halaman. Yang ia bahas: hukum bilateral Indonesia-Tiongkok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya