
Sementara kami makan fillet ikan itu, giliran udang dimasukkan ke bubur. Diaduk. Masak. Udang diangkat. Dibagi. Saya meneruskan makan ikan. Tidak makan udang.
Sehari sebelumnya saya sudah banyak makan udang. Masakan istri saya. Hasil panen udang di Lombok Timur.
Belum lagi udang habis dimakan, ganti beberapa jenis seafood dimasukkan ke bubur: irisan bao yi (abalone), oyster, dan cumi. Diaduk. Matang. Disajikan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Paling Pedas
Lalu, dimasukkan lagi daging. Diaduk. Bubur nasinya kian lembut. Kian panas. Masih beberapa macam lagi yang dimasukkan ke situ.
Masih ada hati angsa, ikan goreng fillet, baby buncis, dan bumbu wasabi.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Tomboy Jago
Kapan makan buburnya?
Terakhir! Ketika bubur itu sudah lumat selumat-lumatnya. Sudah pula gurih karena berbagai rasa seafood sudah menyatu di dalamnya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Mini Ekspose
Kami pun menutup makan malam dengan bubur panas.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News