
Begitu banyak layar di dalam mobil ini. Pun sandaran tangannya: berlayar. Kecil. Yakni layar sentuh untuk menyetel apa saja: posisi tempat duduk, posisi sandaran, menjengatkan sandaran kaki, memajukan, memundurkan dan... ini dia; sentuhan agar tukang pijat mulai bekerja.
Dengan menyentuh gambar tertentu, sandaran kursi berubah menjadi tukang pijat. Ada tiga pilihan jenis pijat. Tinggal pilih: pijatan atas-bawah, kanan-kiri, atau jenis penggerayangan.
Di samping kursi itu ada lubang. Cukup untuk handphone. Tempat HP. Begitu HP ditaruh di situ otomatis charging.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Tomboy Jago
Sehari penuh kemarin saya bersama Denza. Setelah kunjungan ke pabrik di Foshan kami meneruskan perjalanan ke Shenzhen. Foshan-Shenzhen sekitar dua jam. Tentu makan siang dulu: masakan asli provinsi Hunan. Pedas. Serba ikan air tawar.
"Mulai tahun ini masakan Hunan terpilih sebagai masakan terpopuler di Tiongkok," ujar pemilik pabrik yang mentraktir makan siang. "Mengalahkan masakan Sichuan," tambahnya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Mini Ekspose
Rasanya ia objektif. Ia bukan orang Hunan. Ia asli Henan. Provinsi Hunan, Henan dan Sichuan saling berbatasan. Juga saling bersaing dalam hal pedas-pedasan.
Hunan punya motto ''tidak takut pedas''. Henan punya motto: ''pedas tidak takut''. Motto Sichuan ''takut tidak pedas''.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Dada Punggung
"Jadi, mana yang paling pedas?" tanya saya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News