
Kiai Zubaidi juga menyoroti adanya diskusi keagamaan, tetapi dengan agenda intoleransi, radikalisme, bahkan terorisme yang terselubung.
Menurutnya, hal itu justru mencederai konsensus kebangsaan dan mengkhianati hak kebebasan beragama dan berserikat yang dijamin oleh negara Indonesia.
“Kita menyepakati NKRI dan Pancasila itu demi kemaslahatan bersama serta demi kedamaian Indonesia kini dan yang akan datang. Kita tidak berkhilafah atau berdaulah islamiyah,” kata Kiai Zubaidi.
BACA JUGA: Masyarakat Diajak Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Potensi Radikalisme dan Terorisme Sejak Dini
Menyoal dakwah keagamaan dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia, Kiai Zubaidi memahami bahwa kehidupan beragama tentu tidak bisa dilepaskan dari urgensi menjaga keutuhan persatuan bangsa.
“Saya berharap para dai memiliki paham yang komprehensif terhadap Islam. Islam tidak boleh dipahami sepotong-sepotong sesuai dengan kepentingannya saja,” kata Kiai Zubaidi. (*)
BACA JUGA: Terduga Teroris Pemimpin Kelompok JAD Bima Ditangkap Densus 88
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News