Catatan Dahlan Iskan: Dada Punggung

Catatan Dahlan Iskan: Dada Punggung - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

GenPI.co - KAPAN itu. Saya membayangkan alangkah meriahnya pesta perpisahan untuk Pak Jokowi. Yakni saat beliau mengakhiri masa pengabdian sebagai presiden dua periode.

Kapan itu. Saya membayangkan pesta perpisahan itu akan diadakan oleh berbagai unsur dalam masyarakat. Berhari-hari. Bergantian. Pun oleh kelompok seniman. Musik jalanan. Ondel-ondel. Parade.

Kapan itu. Saya membayangkan begitu banyak orang akan menangis. Sedih akan berpisah. Terharu akan jasa-jasa besarnya. Meratap. Sepanjang jalan. Dari Istana menuju bandara Halim untuk pulang ke Solo dengan pesawat biasa.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tiga Lima

Anda sudah tahu: pemerintahan Pak Jokowi sangat pandai membuat pesta. Pertemuan puncak G-20 diakhiri dengan pesta yang belum pernah ada duanya: di kompleks Garuda Wisnu Kencana, Bali. Sangat mengesankan. Mengagumkan.

Pembukaan Asian Games di Jakarta ibarat pembukaan Olimpiade. Sangat meriah. Anggun.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Bambu Hermawan

Pesta pernikahan anaknya pun telah berubah menjadi pesta budaya Jawa. Terbesar. Terbaik. Tiada duanya. Pun dibanding zaman kerajaan Jawa.

Lihat juga sidang-sidang pleno gabungan DPR-DPD: peristiwa politik konstitusi itu telah berhasil dibuat menjadi pesta pakaian adat Nusantara.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Hari Gosip

Bahkan, upacara kenegaraan hari kemerdekaan 17 Agustus di Istana Negara dihilangkan kesakralannya. Diubah jadi pesta. Joget-joget. Menghibur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya