
“Setiap insan harus sadar bahwa kita adalah keluarga besar dalam kemanusiaan. Istilah dalam agama Kristen itu oikoumene, yang artinya keluarga besar. Kita semua adalah manusia ciptaan Tuhan yang hidup bersama,” ucap Leonard.
Sebagai bagian dari upaya kelompok Kristen membangun peradaban di Indonesia, ranah pendidikan dan kesehatan menjadi fokus utama dalam kontribusi mereka.
Leonard mengatakan inisiasi dari kedua aspek tersebut sudah lama dijalankan di tengah Indonesia yang mayoritasnya beragama Islam.
BACA JUGA: Alissa Wahid: Pancasila Konstitusi Pemersatu Bangsa Melawan Intoleransi dan Ekstremisme
Hal ini kemudian dianggap Leonard sebagai bentuk bagaimana umat Kristiani berkontribusi pada integritas sosial dan pembangunan masyarakat secara umum.
Menurut Leonard, dari kebanyakan kasus intoleransi terhadap perbedaan agama di Indonesia yang dia pelajari, sebenarnya bukan karena berbedanya agama yang dianut semua pihak yang terlibat.
BACA JUGA: Kemenpora Laksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila
Konflik biasanya terjadi karena adanya relasi mayoritas-minoritas atau kecemburuan pihak mayoritas terhadap apa yang dimiliki kelompok yang jadi minoritas di suatu wilayah.
Leonard berharap masyarakat Indonesia bisa lebih matang dan bijaksana dalam menghadapi isu yang berpotensi menimbulkan polarisasi dan gesekan horizontal.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Tegaskan Bela Pancasila, Cek 5 Faktor Penting Pendidikan Sejak Dini
“Jangan sampai kita mundur ke era pra-Pancasila ketika kita tidak punya konsep bersama. Pancasila mungkin bisa ditafsirkan dengan bermacam cara, tetapi tetap menjadi cara kita untuk saling terikat dan berhasil menjadi Indonesia yang seutuhnya,” kata Leonard. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News