
GenPI.co - Direktur Nasional GusDurian Network Indonesia (GNI) dan Ketua Tanfidziyah PBNU Alissa Wahid menekankan arti penting menjaga keseimbangan identitas sebagai kunci untuk menangkal fanatisme berlebihan.
Alissa Wahid menyoroti arti penting penggunaan kerangka konstitusi dalam merespons isu-isu sensitif terkait keberagaman.
Menurut Alissa Wahid, konstitusi menjadi ukuran yang lebih jelas dan universal dalam menyikapi keberagaman.
BACA JUGA: Kemenpora Laksanakan Upacara Bendera Peringatan Hari Lahir Pancasila
“Ketika kita memberikan respons atas suatu kejadian, harus ada pengukuran yang jelas dan disepakati oleh semua pihak yang terlibat,” kata Alissa Wahid, Rabu (2/10).
Alissa Wahid menjelaskan ruang dialog yang ada harus dioptimalkan untuk menumbuhkan toleransi dan mencegah intoleransi.
BACA JUGA: Prabowo Subianto Tegaskan Bela Pancasila, Cek 5 Faktor Penting Pendidikan Sejak Dini
“Semangatnya harus sama, yaitu untuk merawat kebangsaan, bukan apologetik atau pembelaan terhadap tindakan di luar hukum yang berlaku,” terang Alissa.
Alissa mengungkapkan seringkali masyarakat Indonesia disuguhkan pemahaman beragama yang menggebu-gebu, tetapi kehilangan substansinya sebagai sesama manusia yang bertuhan.
BACA JUGA: Senang Dapat Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo: Sesuai Sila Pancasila
Demi meningkatkan keterlibatan atau antusiasme para jemaahnya, beberapa tokoh agama dengan mudahnya mengembuskan narasi intoleransi hingga ajakan kekerasan tanpa memikirkan implikasinya terhadap bangsa dan negara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News