
GenPI.co - Jumlah korban meninggal dalam bencana longsor di bekas tambang emas ilegal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat, yang sempat dilaporkan 15 orang menjadi 12 orang.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan terjadi kesalahan komunikasi dengan petugas di lapangan dalam pelaporan jumlah korban meninggal dalam longsor di Solok ini.
"Sebelumnya sempat dilaporkan ada 15 korban jiwa, namun setelah verifikasi ulang, jumlah tersebut dikoreksi, hingga Sabtu (28/9) pukul 12.00 WIB tercatat total 12 orang meninggal dunia," kata dia, Minggu (29/9).
BACA JUGA: Tim SAR Lanjutkan Pencarian 2 Korban Longsor Bekas Tambang Emas di Solok
Muhari menyebut kesalahan ini terjadi karena sulitnya jaringan telekomunikasi di lokasi longsor di area tambang emas ilegal.
Menurut dia, sebanyak 12 korban longsor di Solok ini merupakan bagian dari jumlah 25 orang korban.
BACA JUGA: Evakuasi Korban Longsor di Solok, BPBD Sumbar Ungkap Sejumlah Kendala
Dia membeberkan dari jumlah total korban tersebut ada 11 orang selamat dan 2 lainnya masih dalam proses pencarian.
Di sisi lain, pihaknya memastikan terus memantau operasi SAR dan proses identifikasi para korban.
BACA JUGA: Innalillahi! Longsor di Bekas Tambang Emas di Solok, 15 Orang Meninggal Dunia
Tim pencarian ini terdiri dari 100 orang. Mereka berasal dari personel BPBD Solok, Basarnas, TNI/Polri, PMI, sukarelawan, masyarakat, dan pihak lainnya.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News