
GenPI.co - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat (Sumbar) membeberkan sejumlah kendala yang dihadapi tim dalam mengevakuasi korban longsor di bekas tambang emas ilegal di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok.
Juru Bicara (Jubir) BPBD Sumbar Ilham Wahab mengatakan tim pencarian masih terus berupaya mengevakuasi korban yang tertimbun longsor di bekas tambang emas.
"Saat ini tim di lapangan terkendala untuk mengevakuasi para korban, namun tetap diusahakan semaksimal mungkin," kata dia, dikutip Sabtu (28/9).
BACA JUGA: Cuaca Buruk, Pencarian Korban Longsor Tambang Emas di Gorontalo Dihentikan Sementara
Ilham menjelaskan sejumlah kendala yang dihadapi dalam proses evakuasi para korban longsor di Solok ini.
Menurut dia, lokasi kejadian hanya bisa diakses dengan berjalan kaki, yang memakan waktu sekitar 4 jam lebih.
BACA JUGA: Longsor Tambang Emas di Gorontalo, Korban Meninggal Jadi 23 Orang
Hal ini lantaran kondisi medan yang sulit untuk dilalui kendaraan roda 2.
"Informasinya tim harus berjalan kaki sekitar empat jam dan memasuki hutan untuk bisa mencapai lokasi kejadian," ungkap dia.
BACA JUGA: 2 Korban Longsor Tambang Emas di Gorontalo Teridentifikasi
Sementara itu, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Padang Abdul Malik mengaku menurunkan 11 personel untuk membantu mengevakuasi para korban dari lokasi longsor di Solok ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News