Catatan Dahlan Iskan: Babi Teknologi

Catatan Dahlan Iskan: Babi Teknologi - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Beasiswanya terbatas: kuliah dan asramanya gratis. Makan dan tiket pulang-pergi ditanggung sendiri. Ada juga yang makannya ditanggung. Beserta tiketnya.

Kedatangan Vice President CRRC Mr Zhang Anying (张安营) dan GM CRRC Sifang Indonesia Mr Li Zhenwei (李振伟) didampingi direksi dari Whoosh Indonesia, Allan Tandiono. Allan lulusan NUS Singapura dan Peking University, Beijing.

Mereka menyesal sekali baru tahu ada program ini. Mereka pun berharap agar lulusan program ITC Center mau bekerja di Whoosh kelak. Apalagi setelah tahu di antara mahasiswa itu ada yang ambil prodi teknologi kereta cepat di Nanjing University. Bahkan ada yang ambil jurusan persinyalan kereta cepat.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Porang Hidup

Kantor pusat industri kereta cepat Tiongkok ternyata di sebuah kabupaten di provinsi Shandong. Di Qingdao. Tepatnya 40 km di sebelah barat Qingdao.

Pun kereta tanpa rel yang dipakai di IKN saat 17 Agustusan lalu. Itu buatan langsung CRRC Qingdao. Bukan buatan cabangnya yang di Hunan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Mazhab M&Q

Saya pun ingat bahwa di zaman penjajahan dulu Qingdao dikuasai oleh Jerman.

Di Qingdao Jerman membangun industri kereta api. Dengan teknologi Jerman.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tuna Santri

Ketika Qingdao kembali ke ibu pertiwi Tiongkok, pabrik kereta api Jerman itu diteruskan Tiongkok. Dikembangkan. Jadilah raksasa industri kereta cepat dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya