
GenPI.co - BEGITU Anies Baswedan tidak jadi dimajukan sebagai calon gubernur Jakarta, suhu politik langsung reda. Persaingan di Jakarta menjadi relatif imbang.
Memang ada yang bilang PDI-Perjuangan sengaja pasang Pramono Anung-Rano Karno agar perjuangan Ridwan Kamil tidak berat. Sengaja atau dipaksa sengaja.
Atau, itu sebagai jalan tengah. Baik untuk internal partai maupun eksternal. Antara kutub Anies dan kutub Ahok. Mungkin juga jalan tengah antara kutub Megawati dan kutub Jokowi. Pramono bisa diterima semua kutub.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Seribu Zaytun
Pidato Pramono Anung juga bikin suasana dingin. Ia merendah. Ia mengibaratkan dirinya Goliat yang berhadapan dengan Raja David.
Menteri jadi calon gubernur tidak lagi baru. Semakin biasa. Apalagi ini Gubernur Jakarta --sekelas menteri juga.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Tumit Zaytun
Mantan menteri lain bahkan hanya jadi calon wakil gubernur: Dr Ir Suswono, menteri pertanian di era Presiden SBY. Ia kini jadi calon wakil gubernur Jakarta –pasangan Ridwan Kamil.
Maka tidak ada lagi skenario koalisi lawan bumbung kosong di Jakarta.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Jaksa Terdakwa
Tidak ada lagi kasak-kusuk untuk memenangkan bumbung kosong.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News