Catatan Dahlan Iskan: Jaksa Terdakwa

Catatan Dahlan Iskan: Jaksa Terdakwa - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

GenPI.co - SELAMA tiga hari saya ikuti lengkap pidato Kamala Harris, Tim Walz, Barack Obama, Michelle Obama, Bill Clinton, suami Kamala, istri Walz, dan beberapa lagi.

Saya sependapat dengan Bung Mirwan Mirza: merindukan kualitas pidato pemimpin-pemimpin kita –bisa mirip pidato mereka.

Kita rasanya masih di tingkat merindukan yang lain: bansos, serangan amplop fajar....

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Damai Ahok

Tiga hari itu kuota pulsa saya jebol. Konvensi Partai Demokrat Amerika Serikat telah merugikan saya: boros pulsa. Tapi terhibur.

Di Jakarta saya geleng-geleng kepala atas akal-akalan agung konstitusi. Pekan lalu, di Amerika geleng kepala menikmati kualitas pidato mereka.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Sutradara Agung

Memang baru pidato. Baru janji-janji di konvensi. Saya pun flash back: mencari rekaman debat cawapres –antara Kamala dan Pence empat tahun lalu. Kamala sebagai penantang, Pence sebagai incumbent.

Selama sebulan ini nama Kamala sungguh meroket. Mengejar elektabilitas Donald Trump. Pidato-pidato Kamala sangat memikat. Juga tawanyi. Humornyi. Ekspresi wajahnyi. Intonasinyi. Jargon-jargonnyi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Sembahyang Rebutan

Lantas muncul kritik: semua itu baru pidato. Yang isinya bisa disiapkan. Bahkan beberapa pidatonyi pakai teks, teleprompt.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya