
Pementasan ini juga bertujuan untuk mengkonservasi pengetahuan tentang kesenian Ronggeng Gunung.
"Kami melakukan riset ke tempat kelahiran Ronggeng Gunung, juga membawa pemain, pemusik dan penari yang berasal dari generasi muda untuk langsung belajar kesenian Ronggeng Gunung kepada para pelakunya," tuturnya.
Pertunjukan yang dipentaskan di area terbuka di kota Bandung ini menyuguhkan kidung, tari, dan drama Ronggeng Gunung.
BACA JUGA: Kultur Bisa Dorong Kinerja, Sertifikasi Great Place To Work Ubah Budaya Ruang Kerja
Terdiri dari 1 orang pemain yang diperankan oleh Ariel Tatum, diiringi 4 penari, dan 3 orang pemusik yang menghidupkan kembali nilai-nilai budaya adiluhung Ronggeng Gunung.
Menjadi seorang Ronggeng Gunung tidak hanya dituntut untuk menari, namun juga menyanyi, bermain, dan menciptakan komposisi musik serta lirik secara langsung.
BACA JUGA: Asah Talenta dengan Ikut Kelas Pelatihan Intensif Musikal Budaya dari Indonesia Kaya
Ini adalah kali pertama Ariel Tatum bermain monolog di atas panggung. Bertemu dengan sang sutradara, Heliana Sinaga, Ariel siap meleburkan dirinya menjadi Sang Kembang Bale.
Tantangan utama yang paling dirasa Ariel adalah belajar cengkok dalam menyanyikan lirik lagu. Namun setelah belajar langsung dengan Bi Pejoh dan penyanyi dari tim Swarantara, Ariel mampu menguasai tekniknya. (*)
BACA JUGA: Pelindo Dukung Renovasi Panggung Seni di Bangli untuk Melestarikan Budaya
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News