
Berdasarkan Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) Tahun 2020, hanya sebesar 31,3 persen sumber air minum rumah tangga Indonesia yang tidak tercemar bakteri e coli.
Hal ini menandakan bahwa masih banyak sumber air minum di Indonesia yang belum memenuhi syarat air layak minum.
Nurul mengatakan, sebelum memilih sumber air minum, ada beberapa hal yang penting diperhatikan.
BACA JUGA: Tips Agar Anak Tumbuh dengan Otak Cerdas dan Tidak Stunting
“Pastikan sumber air minum yang kita pilih jelas keamanannya dan berjarak minimal 10 meter dari tempat pembuangan kotoran, limbah dan sampah. Pastikan air yang akan kita konsumsi tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna, tidak mengandung bahan kimia berbahaya serta tidak terkontaminasi bakteri penyebab penyakit, seperti e coli dan koliform” ujar Nurul.
Hydration Science Consultant Aqua Tria Rosemiarti menjelaskan air yang dikonsumsi harus selalu diperhatikan sumbernya dan proses produksinya.
BACA JUGA: Asupan Makanan yang Tepat untuk Ibu Agar Bisa Menghindari Stunting pada Anak
“Sumber yang baik dan terjaga didukung oleh proses produksi yang terintegrasi dan terjamin kualitasnya akan menjaga 100 persen kemurnian airnya. Untuk itu, kita harus memastikan sumber air nya berkualitas dan terlindungi serta seluruh prosesnya telah sesuai dengan standar serta regulasi yang telah ditetapkan oleh BPOM dan pemerintah,” ucap Tria.
Kepala Kelurahan Leuwinanggung, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Titin Sumarsih menyambut baik serta berterima kasih atas kedatangan tim IHWG dan FKUI yang telah membagikan pengetahuan mengenai kualitas air minum.
BACA JUGA: Tips Menangani Anak Terdeteksi Stunting Agar Tetap Cerdas
“Kami berharap ibu-ibu kader dapat meneruskan edukasi yang telah didapat dari tim pengabdi kepada masyarakat Leuwinanggung lainnya,” ucapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News