Catatan Dahlan Iskan: Pipa Pipih

Catatan Dahlan Iskan: Pipa Pipih - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Semua berukuran panjang delapan meter. Lurus-lurus. Umumnya bambu jenis ori dan ampel.

Bambu yang sedikit bengkok masih bisa diluruskan dengan alat. Yang terlalu bengkok ditolak.

Tiap delapan bambu dijejer. Antar jejeran bambu diberi jarak satu meter. Bukan dijejer tanpa jarak.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Tanah Timbul

Di atas jejeran bambu itu dijejer bambu-bambu lain dalam posisi melintang. Tiap jejer juga delapan bambu. Antar jejeran juga berjarak satu meter. Maka terbentuk kotak kosong 1 meter persegi di setiap rakitan.

Antara bambu yang membujur dan bambu yang melintang di atasnya itulah yang harus diikat. Secara manual. Pengikatnnya adalah tampar nylon ukuran 8 mm. Warna apa saja. Tidak harus merah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Rahasia Haniyeh

Perusuh Disway se-Indonesia pun akan kewalahan menjadi juru ikat bambu di sana –apalagi bagi yang hanya punya keahlian mengikat panah asmara.

Perakitan itu dilakukan langsung di lokasi jalan tol. Semua bambu dibuat sambung-menyambung. Ke arah kanan-kiri sampai selebar 150 meter. Juga yang ke arah muka-belakang. Sampai membentuk hamparan bambu sepanjang 10 km.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Istana Garuda

Di atas hamparan pertama bambu itu harus digelar membran. Dengan kekuatan tertentu. Membran itu tidak kedap air. Justru berpori-pori. Agar air di bawah bisa naik menembus porinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya