
GenPI.co - Bio Farma ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai salah satu fasilitas rujukan bagi 10 delegasi OIC Comstech (Organization of Islamic Cooperation - Standing Committee for Scientific and Technological Cooperation) Fellowship Program.
Bio Farma akan menerima 10 delegasi OIC Comstech yang berasal dari 9 negara yaitu, Kamerun, Mesir, Kazakhstan, Malaysia, Pakistan, Senegal, Somalia, Tanzania, dan Uganda.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengatakan pentingnya meningkatkan akses terhadap produk farmasi dan produk bioteknologi.
BACA JUGA: Kembangkan Ovine Enoxaparin Sodium, Bio Farma Undang Para Dokter Spesialis Jantung
“Ketika menghadapi masa pandemi, kita belajar fokus untuk menutup kesenjangan yang disebabkan oleh minimnya produsen vaksin di dunia agar dapat meningkatkan akses produk vaksin," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (3/7/2024).
Hal tersebut menjadi prioritas guna menghadapi kemungkinan terburuk yang dapat terjadi, yaitu pandemi baru.
BACA JUGA: Bio Farma Jalin Sinergitas Bersama Rumah Sakit Umum dan Swasta Balikpapan
"Dengan adanya program ini, kita harap delegasi dapat mempelajari ilmu-ilmu yang diperlukan guna menciptakan bibit-bibit baru industri kesehatan sehingga seluruh manusia dimanapun berada dapat meraih haknya untuk tetap sehat," jelasnya.
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya menyebut suatu kehormatan bagi Bio Farma dapat kembali menyambut delegasi dari berbagai negara OIC, untuk berdiskusi dalam hal penelitian dan pengembangan vaksin, dan juga dalam produksi bioteknologi.
BACA JUGA: Jaga Imun dari Virus Flu, Pandawara Vaksinasi Influenza di Immunicare Bio Farma
Selain itu, program fellowship ini merupakan komitmen Bio Farma dalam mendukung program Kementerian Kesehatan sebagai Center of Excellence (CoE) produk bioteknologi dan vaksin bagi negara-negara OKI dalam membangun kemandirian dalam produksi vaksin.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News