Catatan Dahlan Iskan: Humor Gagap

Catatan Dahlan Iskan: Humor Gagap - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Biden akhirnya sembuh. Bisa bicara lancar. Bahkan bisa terpilih sebagai anggota Senat termuda. Saat itu umurnya 31 tahun. Rekor itu belum terpecahkan sampai sekarang.

Biden memang tidak mengandalkan keunggulan orasi. Ia pasti kalah. Biden lebih mengandalkan kejujuran, gaya hidup, reputasi dan kinerja. Termasuk ia selalu naik kereta api dari rumahnya di Delaware ke kantornya di Senat Amerika di Washington DC.

Di debat Capres 2020 pun gaya Biden juga seperti itu. Kalah agresif dengan Trump. Toh Biden yang terpilih.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Unair Green

Sedang Trump bicaranya cepat, lancar, dengan intonasi yang sangat menarik. Tapi isinya banyak klaim tanpa fakta.

Saya lihat belum ada tokoh yang se-pede Trump dalam mengklaim prestasi tanpa dukungan fakta. Juga ketika menyerang Biden: tanpa fakta. Praktis menghina.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Jalan Umur

Padahal rakyat Amerika sangat menjunjung tinggi kejujuran. Akankah itu akan jadi kelemahan Trump di mata pemilih Amerika?

Saya mencoba bertanya pada orang Amerika biasa. Ia anggota partai Republik tapi mengagumi Barack Obama. Ia Republik tapi memilih Joe Biden di Pilpres yang lalu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Boyongan IKN

Anda sudah tahu: ia adalah John Mohn. Orang Kansas. Sahabat lama saya. Yang baru saya kunjungi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya