
Kondisi ini mengindikasikan aktivitas pergerakan fluida di sekitar permukaan.
Sebelumnya, pada pekan keempat September 2023 hingga 1 Oktober 2023 terjadi peningkatan jumlah gempa tektonik lokal.
Ini diikuti oleh peningkatan amplitudo tremor.
BACA JUGA: Antisipasi Banjir Susulan, BNPB Lanjutkan Modifikasi Cuaca di Sekitar Gunung Marapi
Wafid menyebut peningkatan amplitudo tremor menerus yang diikuti kemunculan gempa tremor harmonik dalam durasi panjang menandai awal peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet pada Oktober 2023
Dia menilai peningkatan amplitudo tremor menerus ini menunjukkan adanya peningkatan pemanasan air tanah dalam tubuh Gunung Slamet pada kedalaman dangkal.
BACA JUGA: Gunung Ibu Kembali Meletus, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 4 Km
"Hasil pengamatan data-data pemantauan menunjukkan adanya peningkatan tekanan di bawah tubuh Gunung Slamet, yang dapat memicu munculnya gempa-gempa dangkal maupun terjadinya erupsi," jelas dia.(ant)
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News