GenPI.co 
GenPI.co - Sekitar 9.000 hingga 12.000 warga Pulau Ruang di radius 7 kilometer (km) dari Gunung Ruang harus diungsikan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto, mengatakan keselamatan masyarakat terdampak betul-betul menjadi prioritas dan menjadi unsur utama yang harus diyakinkan keselamatannya.
"Nah, dari yang disampaikan Pak Hendra (Kepala PVMBG), berarti kan kami sepakat, karena statusnya sudah paling tinggi, kami tidak bisa ambil risiko. SOP yang ditetapkan ketika gunung itu menjadi Awas, kami harus ikuti semua," ujar Suharyanto, dikutip Jumat (3/5).
BACA JUGA: Dampak Erupsi Gunung Ruang, PLN Mulai Normalkan Jaringan Listrik di Tagulandang
Suharyanto menjelaskan ada beberapa alat yang harus disiapkan untuk pemantauan gunung api.
Di sisi lain, sejumlah bandara ditutup akibat terdampak abu vulkanik Gunung Ruang.
BACA JUGA: Terkena Abu Vulkanik Erupsi Gunung Ruang, Damkar Tomohan Bersihkan Landasan Pacu Bandara Sam Ratulangi
Ini seperti Bandara Sam Ratulangi, Gorontalo, Naha, dan Siau Miangas.
"Kami sebetulnya juga mempunyai helikopter, sekarang sementara standby di Gorontalo, karena belum bisa masuk ke sini. Helikopter juga digunakan untuk evakuasi masyarakat yang sakit dan sebagainya," papar dia.
BACA JUGA: Gunung Ruang Meletus, 123 Warga Diungsikan ke Bitung
Menurut dia, langkah pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan dalam penanganan warga korban erupsi Gunung Ruang sudah tepat.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
