Catatan Dahlan Iskan: Kafe Planologi

Catatan Dahlan Iskan: Kafe Planologi - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Kesan saya ini terminal bus sementara. Terminal yang megah seharusnya dibangun di sebelah stasiun kereta cepat jurusan Makkah dan Jeddah. Stasiun itu masih baru. Megah. Tidak kalah dengan stasiun kereta cepat di Tiongkok.

Di sebelah stasiun Whoosh itu terlihat masih banyak tanah kosong. Kelihatannya memang dicadangkan untuk terminal bus: jadi MadLinko –siapa tahu meng-copy program Gubernur Jakarta 2017-2023 Anies Baswedan dengan JakLinko-nya: antar moda transportasi harus saling terkoneksi.

Terminal bus itu, Anda sudah tahu, lebih ke pinggir kota –dibanding terminal lama yang seperti terminal Kopaja. Tapi untuk benar-benar keluar dari kota Madinah masih jauh. Masih harus melewati kota Madinah yang baru –banyak perumahan mewah terlihat di real estate sepanjang jalan.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Kafe Kaifa

Masih pula ada kawasan industri. Menyusuri jalan utama menuju Buraydah ini membuat saya tahu kota Madinah berkembang ke arah sini –ke sepanjang jalan ini. Kawasannya memang relatif datar. Baik di kanan maupun kiri jalan. Gunung-gunung batu seperti menjauh dari jalan jurusan Riyadh ini.

Mungkin jarang jemaah umrah yang punya minat planologi kota. Maka ziarah terkait umrahnya sebatas ke kebun kurma. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Madinah Kafe

Mungkin mempelajari planologi dianggap bukan bagian dari ibadah. (Dahlan Iskan)

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya