
GenPI.co - Tidak semua caleg harus melakukan serangan fajar. Contohnya banyak. Salah satunya orang Lumajang yang Anda sudah tahu itu: Anang Akhmad Saifudin.
Anang terkenal karena pilih mundur sebagai ketua dan anggota DPRD Lumajang. Penyebabnya: tidak hafal Pancasila. Banyak pihak minta agar Anang jangan mundur. Tapi ia teguh: tetap mundur. Memalukan, katanya.
"Ketua DPRD kok tidak hafal Pancasila," kata Anang waktu itu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Bawang Putih
Di Pemilu barusan ternyata Anang maju lagi sebagai caleg. Dari PKB lagi. Kali ini untuk DPRD Provinsi. Dapil Lumajang-Jember.
"Saya ditugaskan, harus maju," katanya kemarin sore.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Menyimpan Misteri
Siapa yang menugaskan?
“Syuriah partai," jawabnya.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Gembira Bahagia
Di NU dan PKB kepengurusan terdiri dari dua badan: syuriah dan tanfidiyah. Syuriah adalah dewan ulama. Tanfidiyah adalah pelaksana program. Tanfidiyah harus tunduk pada kemauan syuriah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News