Catatan Dahlan Iskan: Gembira Bahagia

Catatan Dahlan Iskan: Gembira Bahagia - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Ryu punya dua orang anak. Saya pun, kemarin, bertanya: apakah anaknya juga autis. 

"Autis ringan. Mild," katanya.

Ilmu, menurut Ryu berbeda dengan pengetahuan. Ilmu itu harus logis. Harus ada hitung-hitungannya. Ilmu tidak peduli apakah orang percaya hasil hitungan itu atau tidak. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Aliran Sesat

"Ilmu tidak peduli kalau ada yang tidak percaya 2x2 itu 4," katanya. 

Maka dalam seminar Mitokondria kemarin itu ditanyakan juga soal Isa/Yesus yang tidak punya ayah. Juga soal posisi keyakinan dalam otak. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Salat Diskon

"Keyakinan itu bukan ilmu, jadi tidak usah dibahas," katanya.

Dengan IQ 78,4, kata Ryu, sulit diharapkan bicara ilmiah. "Dengan IQ di bawah seratus saja masih sulit. Apalagi hanya 78,4," katanya.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Perangko Lelap

Misalnya untuk bisa bicara tentang manusia. Itu harus bicara soal biologi. "Biologi hanya bisa dipahami oleh yang mengerti kimia. Kimia bisa dipahami dari fisika. Itu diperlukan IQ di atas 100," kata Ryu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya