
Menurut dia, gempa susulan yang signifikan dapat memicu longsor (land slide) dan runtuhan batu (rock fall).
"Apalagi pascahujan ketidakstabilan lereng mudah terjadi sehingga dapat memicu longsor," tutur dia.
Daryono menambahkan BMKG juga melakukan kegiatan penguatan kapasitas Mitra BMKG dan masyarakat di daerah rawan bencana gempa bumi tsunami.
BACA JUGA: BMKG Deteksi 42 Titik Panas di Kalimantan Timur, Ini Sebarannya
Ini dilakukan melalui program Sekolah Lapangan Gempabumi dan Tsunami (SLG) untuk stakeholder/masyarakat dan BMKG Goes to School (BGTS) untuk siswa sekolah.
"Capaian kegiatan edukasi mitigasi SLG sudah melibatkan sebanyak 37.293 peserta dari 26 lokasi dan kegiatan BGTS mencapai sebanyak 39.157 peserta siswa sekolah di 35 Unit Pelaksana Teknis BMKG di daerah," ungkap dia.
BACA JUGA: Dampak Gempa di Sumedang, Pj Bupati: Kebutuhan Warga Kami Cukupi
Di samping itu, BMKG terus melakukan kegiatan penguatan Literasi Kebencanaan Gempabumi dan Tsunami.
Caranya dengan menyusun buku-buku sains populer bertemakan Mitigasi Gempabumi dan Tsunami.(ant)
BACA JUGA: Gempa di Sumedang Bikin 1.004 Rumah Warga Rusak Berat hingga Ringan
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News