
Hanya saja, makna lagu ini berkembang sebaliknya. Liriknya yang dalam serta lantunan pelan diiringi alat musik tradisional membuatnya menakutkan dan justru identik dengan kedatangan hantu.
Kidung yang memiliki nama lain dari Lingsir Wengi yaitu kidung Rumekso Ing Wengi ini menggunakan pakem Gending Jawa, Macapat. Pakem yang digunakan pada Lingsir Wengi adalah pakem Durma, yang memiliki suasana keras, sangar, suram, kesedihan, dan sesuatu yang mengerikan dalam kehidupan. Itulah mengapa Lagu ini dilantunkan dengan lembut dan menyayat hati.
2.Mantra Jailangkung, Film Jelangkung
Jelangkung jelangsat
Di sini ada pesta
Pesta kecil-kecilan
Jelangkung jelangsat
Datang tidak diundang
Pergi tidak diantar
Mantra pendek ini ternyata hanya sebagian dari mantra lengkap pemanggil jailangkung, yaitu seperti berikut ini:
Sluku-sluku bathok, bathok’e ela-elo Si romo menyang solo, oleh-oleh’e payung muntho Mak jenthit lo-lo lobah, wong mati ora obah Yen obah medheni bocah Jailangkung jailangkung disini ada pesta, pesta kecil-kecilan datang tak dijemput, pulang tak diantar.
BACA JUGA: Hati-hati! Nih Dia Jenis Pesugihan Gaib Agar Cepat Kaya
Sekilas mantra tersebut terdengar seperti pantun berbahasa Jawa dan jika diperhatikan dengan saksama, ada bagian yang cukup seram artinya. Tepatnya di bagian “wong mati ora obah, yen obah medheni bocah” yang berarti “orang mati tidak dapat bergerak lagi, kalau bergerak menakut-nakuti anak kecil”.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News