
Suatu saat saya memanggilnyi ''Bu Yani". Langsung saya kena K.O: "tiba-tiba saya merasa tua", tulisnyi. Sejak kena K.O. itu saya harus ingat untuk memangilnyi Mbak Yani.
Agar hari ini Disway berisi tulisan tentang emas, maka saya muatkan tulisan Mbak Yakni ke WA saya –tanpa izin beliau.
Cobalah para perusuh menilai: layakkah masuk kolom komentar. Siapa tahu, kalau perusuh yang mengatakan beliau lebih pede. Inilah tulisan Mbak Yani.(Dahlan Iskan)
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Debat Capres-Cawapres: Gatal Garuk
***
Kolom komentar Disway dua hari ini berisi tentang pengalaman dan lelucon seputar logam emas. Kalau begitu saya juga mau ikut nimbrung.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Sinuhun Breksi
Begini: Dulu saya membeli anting-anting berbentuk buah stroberi. Untuk anak saya, ketika dia masih kecil. Dan liontin permata untuk ibu saya.
Namanya juga anak-anak, anting-anting itu hilang satu. Saya pun kembali ke toko emas di Pasar Kebayoran Lama dengan maksud untuk tukar tambah. Ternyata tidak semudah itu.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Pleno Vital
Emas itu harus dijual dulu dengan nilainya yang rendah. Sangat tidak masuk akal. Itu karena anting-anting yang tinggal sebelah dianggap barang rongsok.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News