
Rasanya acara seperti itu perlu diperbanyak. Termasuk untuk pemilik sepeda motor. Sirkuit Mandalika punya 300-an marshal. Mereka adalah petugas pertandingan.
Mereka perlu kesibukan untuk terus melatih keterampilan di arena sirkuit. Semua marshal itu putra asli Lombok. Mereka dilatih khusus. Sampai 12 kali. Lalu mendapat sertifikat dari organisasi dunia MotoGP.
Di Mandalika kemarin saya bertemu banyak marshal. Salah satunya: Mohammad Tata Aprialdi. Ia mahasiswa semester tujuh fakultas teknik Universitas Mataram. Prodi teknik mesin. Rumahnya 15 km dari Mandalika.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: God Bless
Waktu itu Tata mendengar ada perekrutan marshal. Tata masih semester lima. Tapi ia gemar balap motor. Tata sendiri punya motor Honda CRF150L. Ia suka ngebut.
Arena kebutnya di jalan by pass Mataram. Lapang. Sepi. Ia pernah menggeber motornya itu 200km/jam. Tata memang minta ke ayahnya motor jenis itu. Ayahnya pegawai negeri. Langsung dibelikan.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Bani Firaun
''Ayah dulu juga suka balapan,'' ujar Tata.
Di balapan terakhir kemarin Tata dapat tugas pegang bendera. Di balapan pertama tugasnya di penyelamatan kecelakaan. Pembalap kecintaannya adalah Marc Marquez.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: 1000 Quanzhou
''Saya suka caranya menikung. Hampir seluruh badan sampingnya terkena aspal,'' katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News