
Setelah ini beliau akan jadi apa?
“Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa," tegasnya.
Waktu itu Chandra tidak minta apa-apa. Hanya saja kalau omongannya jadi kenyataan ia minta diundang ngopi di Istana. Lalu minta agar ibu kota dipindah: ke satu lokasi antara Cirebon dan Brebes. Nama ibu kota baru itu pun ia usulkan: Indrasaka.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal India Ganti Nama: Bharat Timur
Menurut penglihatan batinnya, lokasi itu aman. Pun bila ada perang dunia. Bisa seperti Surabaya di tahun 1945: dihujani bom tapi bomnya masuk laut dan sungai.
"Anda kan juga mengusulkan nama ibu kota bisa juga Nusantara?"
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Huawei: Setelah Kepepet
“Iya. Tapi penulisannya harus Nuswantara. Bukan Nusantara," jawabnya.
Kini Chandra berumur 61 tahun. Sehat. Keliling terus. Berat badannya ideal: 68 kg. Ia ziarah terus. Ke makam-makam wali. Makam raja. Ke tempat ziarah di Banjarmasin saja 51 kali.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Ridwan Kamil: Ridwan Jabbar
Di zaman Presiden Soeharto sebenarnya Chandra ingin menghadap. Meski masih remaja ia berani diadu dengan kepandaian penasihat spiritual presiden saat itu: Sudjono Humardani. "Mungkin saya dianggap anak kecil. Ditolak," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News