Catatan Dahlan Iskan: Trio Kalayang

Catatan Dahlan Iskan: Trio Kalayang - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Instagram/dahlaniskan19

Tiba di Jakarta saya harus pindah terminal: dari terminal 2 ke terminal 1. Saya putuskan naik Kalayang. Kali pertama juga. Kalayang ini sebenarnya di bandara juga tapi terasa di luar bandara. Harus menyeberang jalan dulu.

Stasiunnya bagus. Modern. Terjaga kebersihannya. Tapi saya terkecoh. Saya sudah naik di Kalayang yang benar: ke jurusan terminal 1. Bukan yang ke terminal 3.

Maka begitu kereta berhenti saya turun. Logika saya, itu sudah sampai terminal 1. Saya pun ikut arus penumpang yang turun dari kereta. Lalu turun lagi pakai eskalator.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Solid State

Ternyata itu belum terminal 1. Dari terminal 2 ke terminal 1 itu Kalayang berhenti dulu di satu stasiun. Itulah stasiun Kalayang untuk ke stasiun kereta api.

Maka saya balik lagi ke stasiun Kalayang. Harus menunggu lagi Kalayang berikutnya: 10 menit. Saya pun mulai khawatir ketinggalan pesawat ke Jambi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Open House

Alhamdulillah: pesawat ke Jambinya delay. Tidak kepalang tanggung: dua jam. Untung novel itu harus dikebut. Mau telat tiga jam pun saya tidak jengkel. Paling acara di Jambi yang kacau.

Berarti benar keluhan di kereta bandara Cengkareng itu. Lokasi stasiunnya seperti di luar bandara. Kelak perlu disatukan dengan cara penambahan bangunan layang si atas jalan depan terminal.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Kebenaran Baru

Turun di stasiun Kalayang terminal 1, kita harus keluar stasiun dulu. Panas. Lalu menyeberang jalan. Panas. Menyusuri selasar panjang di 1B. Panas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya