Catatan Dahlan Iskan: Kebenaran Baru

Catatan Dahlan Iskan: Kebenaran Baru - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Intinya: perubahan desa menjadi kelurahan itu merupakan pelanggaran yang serius atas konstitusi UUD 1945.

Saya sudah selesai membaca buku itu. Kapan-kapan kita bahan bersama. Hari ini kita lagi bicara soal kebenaran baru.

"Boleh dikata yang melahirkan 'kebenaran baru' adalah para peneliti kuantitatif," ujar Prof Hanif.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Wang Buliau

"Sejak itulah ada kebenaran baru. Bukan baru lahir di zaman medsos," tambahnya.

Peneliti kuantitatif, katanya, hanya meneliti persepsi responden. Bukan meneliti fakta. Fakta tidak diteliti. 

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Ketua DPRD

"Persepsi  di-framing sebagai fakta lalu dimasifkan oleh buzzer menjadi kebenaran ilmiah" katanya.

Ia yakin yang memasifkan kebenaran baru itu adalah para buzzer. Bahkan Prof Hanif menilai para buzzer adalah murid-murid peneliti kuantitatif persepsi.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Anton Goei

Prof Hanif sekolah ibtidaiah dan tsanawiyah di pondok terkenal di Demak: Pondok Futuhiyyah Mranggen. Sampai kelas 2 berhenti. Lalu masuk kelas 3 di  SMP swasta Sultan Agung di Semarang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya