Catatan Dahlan Iskan: Aceh U-Hansa

Catatan Dahlan Iskan: Aceh U-Hansa - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Indonesia kini ekspor minyak nilam 1.500 ton/tahun. Masih bisa meningkat sampai 2000 ton/tahun. Tidak semua wilayah di Aceh bisa menghasilkan nilam kualitas tinggi. Yang terbaik adalah di kabupaten Gayo Lues dan kabupaten sekitarnya.

Lima tahun sudah USK all out menangani nilam. Sangat berhasil. Konkret. Nyata. Harga nilam di tingkat petani tidak pernah lagi jatuh di bawah 500.000/kg.

Begitu harga turun, koperasi nilam USK membelinya dengan harga Rp 500.000. Selama lima tahun terakhir hanya sekali harga turun ke bawah Rp 500.000. Dan koperasi nilam USK benar-benar membelinya dengan harga patokan itu.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Suhu Besar

Koperasi USK memang punya kemampuan untuk itu. Koperasi universitas ini sudah mendirikan perusahaan patungan dengan perusahaan Prancis: U-Green Aromatics International.

Sahamnya 60-40. USK yang mayoritas. Dengan kerja sama itu koperasi nilam USK sudah bisa ekspor senilai Rp 2,5 miliar tiap 2 bulan sekali.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Putri Cowell

Yang fenomenal: saat Covid-19 melanda dunia. Koperasi USK memproduksi besar-besaran disinfektan. Hand sanitizer. Mereknya: U-Hansa. U dari Universitas Syiah Kuala. Han Sa adalah bahasa Aceh yang artinya ''tidak sama''.

Maksudnya U-Hansa lebih hebat. Berkat kandungan nilamnya. Hand sanitizer merek U-Hansa sangat populer di Aceh. Bekat nilam. Nilam itu harus ditanam. Ini tanaman perdu. Tingginya hanya 1 meter. Cabangnya banyak. Daunnya seperti daun waru.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pelangi Kesepian

Tanaman pertama bisa dipanen setelah 6 bulan. Cara panen yang baik, kata Syaifullah, jangan dicabut. Potong batangnya. Sisakan batang itu 20 cm dari tanah. Dari sisa pokok pohon itu akan tumbuh lagi ranting. Empat bulan kemudian bisa dipanen lagi. Begitu seterusnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya