Catatan Dahlan Iskan: Suhu Besar

Catatan Dahlan Iskan: Suhu Besar - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Suhu Besar menguasai bahasa Inggris, Mandarin, Hokkian, Haka, dan bahasa Sanskerta. Ia mendalami perkembangan agama Buddha sampai ke Amerika. Ke sumber yang masih menggunakan naskah Sanskerta.

Ia pun ke perpustakaan di San Francisco: mencari dokumen sejarah dalam bahasa kuno. Hanya di perpustakaan itulah naskah tersebut didapat.

Kini Suhu Besar masih sering ke San Francisco. Ada beberapa vihara Mahayana di California. Juga ke Taiwan dan Fujian.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Putri Cowell

Kamis lalu saya diantar sendiri oleh Suhu Besar: keliling Mahavira. Dua jam belum selesai. Entah sudah berapa ribu langkah. Juga naik-turun lewat lift. Ada 4 lift di berbagai sudut Mahavira.

Itu pun belum menjangkau semua ruang di Mahavira. Suhu Besar lupa memperlihatkan dapur. Telanjur sudah sampai bagian lain yang jauh. Dapurnya, kata Suhu Besar, 24 x 24 meter. Tanpa pilar. Lapang. Mahavira harus punya dapur sendiri. Agar terjaga ''kehalalannya'' versi Buddha Mahayana.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pelangi Kesepian

Salah satu ruang pertemuan di Mahavira ini bisa menampung 1.200 orang. Besar. Tanpa pilar. Betapa mahal konstruksi prestressed-nya. Ruang ini juga bisa untuk acara kawinan umat Buddha.

Lalu ada ruang kebaktian: 3 buah. Besar-besar. Lapang. Tanpa pilar. Tiga ruang sembahyang ini diisi banyak sekali patung. Besar-besar. Patung granit.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Pelangi Mangga

Tak terhitung banyaknya patung di sini: besar-besar, tinggi-tinggi: masing-masing sekitar 2 ton beratnya. Termasuk 12 arca yang masing-masing menjadi penjaga shio: saya berhenti sejenak di depan arca penjaga shio Kelinci.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya