
Syukurlah. Bu Muslimah sudah bisa menyembunyikan kesedihan. Tentu Bu Mus sangat gundah. Sampai menangis. Mengapa Zulfani terlibat tindak kriminal seperti itu. Tepat di Hari Pendidikan Nasional pula.
Padahal hari itu, 2 Mei lalu, Bu Mus menerima penghargaan lagi. Untuk kesekian kalinya. Berkat novel Laskar Pelangi yang ditulis Andrea Hirata. Malamnya Bu Mus menerima kabar: pemeran utama film itu ditangkap polisi.
"Kami semua ingin sekali menangis," ujar Bu Mus.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Pelangi Nakal
Dialah yang dulu menjadi guru SD Muhammadiyah yang nyaris ditutup karena kekurangan murid dan kekurangan dana itu.
Begitu novel dan film Laskar Pelangi sukses, nama Bu Mus ikut melambung. Dia pahlawan pendidikan. Begitu gigih dia terus mengajar dalam suasana sesulit apa pun. Sampai sudah seperti ibu sendiri bagi para murid.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Poltak Sitinjak
Begitu banyak penghargaan dia terima. Begitu banyak orang penting menemuinyi. Termasuk Presiden SBY.
Pun sampai bulan lalu Bu Mus masih menerima penghargaan. Maka ironis sekali: tepat di Hardiknas itulah polisi menangkap Zulfani –sosok yang begitu diidolakan anak-anak sekolah di Belitong.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan: Tiga Bintang
Memang para pemain film Laskar Pelangi itu sudah bukan anak-anak yang menggemaskan seperti 17 tahun yang lalu. Waktu itu, 2006, mereka adalah anak-anak SD dan SMP di pulau Belitong nan jauh.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News