
GenPI.co - Warga diimbau untuk mengikat anjing peliharaan seiring dengan ditetapkannya KLB rabies di Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sekretaris Komite Rabies Flores dan Lembata dr Asep Purnama mengimbau supaya warga juga menghindari kontak dengan anjing untuk mencegah laju penularan virus rabies.
“Ikat dan hindari anjing dulu. Sudah ada kejadian anak digigit anjing yang tak diikat,” katanya dikutip dari Antara, Jumat (26/5).
BACA JUGA: Vaksinasi Hewan Digencarkan Menyusul KLB Rabies di Sikka
Kejadian luar biasa rabies untuk di wilayah Sikka telah ditetapkan. Ketersediaan vaksin pun sangat terbatas di Flores dan Lembata.
Stok yang sangat terbatas ini membuat vaksinasi hewan penular rabies (HPR) khususnys jenis anjing harus dilakukan secara bertahap.
BACA JUGA: Gubernur Minta Seluruh Anjing Divaksin Tekan Kasus Rabies di NTT
Asep pun meminta supaya anjing peliharaan yang belum mendapatkan giliran vaksin supaya diikat.
“Anjing tidak akan tertular rabies ketika diikat. Jika tertular pun, tidak akan menggigit karena sudah diikat,” tuturnya.
BACA JUGA: Gigitan Hewan Penular Rabies di Sikka NTB Capai 518 Kasus hingga April 2023
Menurut Asep, dengan status KLB rabies ini maka seluruh anjing sudah patut dicurigai sudah tertular rabies.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News