Catatan Dahlan Iskan: Zaytun Jas

Catatan Dahlan Iskan: Zaytun Jas - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Delapan calon ini diajukan ke dalam Pemilu akhir. Untuk dipilih salah satu: jadi presiden.
Pemilunya pakai kartu suara beneran. Pakai bilik suara beneran.

Pakai kotak suara plastik yang transparan. Lalu dihitung dengan dua cara: manual dan digital. Saling kontrol.

Selesai senam para santri bergegas ke asrama. Pukul 08.00 mereka masuk kelas ekstrakurikuler.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Zaytun Gantar

Saya sendiri bergegas mandi. Pukul 08.00 menghadiri acara wisuda sarjana. Sekalian memberikan pidato wisuda.

Semua laki-laki pakai jas. Kecuali saya. Maka saya cari pinjaman jas. Mudah. Banyak jas di sana.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Zaytun Gontor

Di auditorium Al-Zaytun itu, tempat wisuda itu, bergema gamelan Sunda. Waktu saya masuk auditorium lagunya Karatagan Pahlawan. Perjuangan para pahlawan. Penabuh gamelannya karyawan Al-Zaytun sendiri.

Setiap pembicara yang naik podium diiringi gamelan. Pun ketika meninggalkan podium.
Acara wisuda pun dimulai: tidak dengan pembacaan Alquran. Dua MC wanita minta hadirin membaca Basmallah.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan: Zaytun Ibrani

Lalu seorang santri maju. Ia memimpin pembacaan asmaul husna. Tanpa nada. Diikuti semua yang hadir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya