
Agus mengatakan ternyata di belakang kereta Pertamina itu masih ada kereta lokomotif yang juga lewat.
“Dua prajurit yang menjadi sopir tidak ada unsur kesengajaan. Keduanya tidak menguasai medan di Malang. Kami minta KAI melengkapi palang pintu kereta di sana,” ucapnya. (ant)
Video seru hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News