
Istri saya ingat: di bulan madu itu makanan termewah kami adalah soto Pasar Kawak Madiun. Di Safari Ramadan kali ini pun istri ingin mampir ke Pasar Kawak. Saya biarkan dia masuk pasar itu.
Saya jalan-jalan ke jalan melengkung di depan pasar. Kawasan ini sekarang semarak sekali. Jadi kawasan baru: tempat wisata. Di atas rel kereta lama jurusan Madiun-Ponorogo itu kini ada gerbong kereta beneran. Bagian dari wisata kuliner yang baru.
Madiun berubah mengesankan. Di tengah kota kini ada bangunan mirip Kakbah. Dengan lingkungan yang tertata rapi. Di seberang jalannya ada patung besar Lion Singapura. Maka berada di situ terasa seperti di tengah dunia dan akhirat.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: Ringan Berat
Rute Safari Ramadan kali ini ke arah barat: ke Gunung Kidul dan ke Yogyakarta. Di Yogyakarta saya harus berbuka puasa bersama bos Yogya Mall dan Rich Hotel: Soekeno. Inilah hotel berbesar di Yogya: punya 500 kamar.
Belum termasuk kamar di hotelnya yang lain. Grup ini sekarang punya delapan hotel. Padahal Soekeno berangkat dari miskin. Usaha pertama yang dirintisnya adalah kios foto copy.
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Sri Mulyani: Jaga Dara
Sebenarnya saya sudah beberapa kali bermalam di hotel Rich tapi baru kali ini bersama pemiliknya. Teman lama saya, Aqua Dwipayana, yang mengatur buka bersama itu.
Habis berbuka saya ke Masjid Jogokariyan. Lalu ke masjid di pondok Krapyak. Hari pertama Safari Ramadan pun berakhir di Yogyakarta. (Dahlan Iskan)
BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Donald Trump: Lalu Playboy
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News