Catatan Dahlan Iskan soal Panglima TNI Yudo Margono: Bima Jalesveva

Catatan Dahlan Iskan soal Panglima TNI Yudo Margono: Bima Jalesveva - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com/GenPI.co

Kelicikan kalah dengan keyakinan. Tugas yang mencelakakan itu justru menghasilkan kemuliaan. Akhirnya Laksamana Yudo mengubah pementasan itu. Lakonnya diganti baru: Pandawa Boyong.

Pemainnya pun dirombak total: tidak lagi hanya personel dari TNI-AL. KSAD, Jenderal Dudung Abdurrahman memerankan Kepala Staf Angkatan Dewa: Batara Guru. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo jadi putra sulung Pandawa, Prabu Puntadewa.

KSAU Marsekal Fajar Prasetyo  sebagai Eyang Abiyasa. Masih ada Wakasad Jenderal Agus Subianto yang menjadi Batara Brahma. Istri Yudo sendiri, Veronica, menjadi Dewi Nagageni, istri pertama Bima Sena. Ayla Jaya Suprana jadi wayang tercantik: Banowati.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Kebakaran di Hong Kong: Kejutan Kwok

Jaya Suprana sendiri jadi figuran numpang lewat. Masih banyak jenderal bintang satu dan dua yang ikut jadi pemain. Khusus untuk memerankan tokoh yang licik, culas, penipu, dan pembohong seperti Sengkuni, Yudo kesulitan.

"Di TNI tidak ada yang cocok memerankan tokoh itu," ujar Laksamana Yudo lantas tersenyum.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Ketum Partai Prima: Jabo Prima

Anak Pak Iskan yang jadi moderator sarasehan itu cepat-cepat menimpali.

"Harusnya panglima dengan mudah bisa mencari pelakon Sengkuni dari  kalangan politisi," guraunya.

Sebelum nobar itu memang diadakan sarasehan budaya. Pembicaranya Laksamana Yudo dan pelawak Kirun. Agar tidak terasa tiga-tiganya dari Madiun ditambahkan satu pembicara dari kampus: Dr Djoko Prakosa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya