Catatan Dahlan Iskan soal Mantan Menristekdikti: Nur Plasma

Catatan Dahlan Iskan soal Mantan Menristekdikti: Nur Plasma - GenPI.co
Dahlan Iskan. Foto: Disway

Di pusat sayur Jateng, Kopeng-Semarang, juga sudah menggunakannya. Tapi yang Sumut itu punya arti khusus bagi Prof Nur. Ia orang Sumut. Lahir di Kisaran. Sampai SMA masih di Kisaran.

Ayahnya nelayan. Kira-kira saya tahu rumahnya: di dekat pantai penghasil ikan itu. Waktu SMA Nur sudah membaca buku Einstein. Teori relativitas. Ia juga sudah tahu ke mana kirim surat untuk bisa bertanya soal fisika yang rumit.

Ia sering kirim surat ke ITB dan UGM. Nilai matematika dan fisikanya 9,9. Maka Nur bertekad harus kuliah di Jawa. Pilihannya: elektro atau fisika. Fisika atau elektro. Malam terakhir, saat mengisi formulir pendaftaran, ia putuskan: fisika.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Tung Desem Waringin: Tung Desember

Di Kisaran suku Melayu dominan. Ada pepatah melayu yang jadi pegangannya. "Nasib itu bisa seperti batu atau sabut. Tenggelam atau timbul". Ia bertekad ke Jawa agar tidak bernasib seperti batu.

Di UGM itu ia kenal gadis adik kelas. Asal Prembun, Kutoarjo. Itulah istri Prof Nur sekarang. Juga doktor fisika. Asli dalam negeri: UGM semua.

BACA JUGA:  Catatan Dahlan Iskan soal Sahabat Mantan Teroris: Radikal Shofa

Dua doktor fisika kawin. Saya tidak tahu bagaimana 3 anak mereka nanti. (Dahlan Iskan)

Simak video menarik berikut:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya